Kasih Ibu Sepanjang Masa ( I Love U Mom )

|

Apa arti ibu pada diri anda? Wah, satu halaman penuh suratkabar ini bakal tidak mampu menampung arti seorang ibu bagi diri seorang anak. Artis Aldi Fairuz dan istri Wakil Walikota Surabaya Tjahjani Retno Wilis berbagi cerita apa makna hari ibu yang jatuh pada 22 Desember 2008 ini.
Sungguh besar peran seorang ibu bagi keluarga, suami, anak-anaknya, dan lingkungan sosial hingga seluruh dunia memperingatinya. Diperkirakan, istilah hari ibu muncul dari festival untuk pemujaan Cybele, ibu para dewa Yunani, di masa Yunani kuno. Festival yang sama diperingati di Roma pada 15-18 Maret. Tanggal tersebut diadaptasi bagi warga yang tinggal di negara Eropa dan Timur Tengah.

Minggu kedua bulan Mei dipilih orang Amerika Serikat dan 75 negara lainnya untuk memeringati Hari Ibu.

Sementara di Indonesia, hari ibu diperingati sejak ditetapkan Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.

Keputusan itu dibuat setelah diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada 1938. Misi peringatan semula adalah mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa Indonesia. Tetapi pada perkembangannya, makna peringatan Hari Ibu sama dengan Mother's Day.

Namanya juga hari spesial bagi ibu, sebagai bentuk perayaan, keluarga 'membebastugaskan' ibu dari tugas domestiknya. Seperti memasak, merawat anak, dan tugas rumah tangga lainnya. Anak-anak pun memberi hadiah atau kartu ucapan bertuliskan ungkapan kata hati mereka bagi ibunya.

Ibu adalah Segalanya

Bagi artis yang tengah naik daun, Adly Fairuz, ibu adalah segalanya. Saat tidak ada orang di sampingnya, Lutfiah, sang ibu, senantiasa memberi dukungan. Rasa sayang kepada ibu ini diekspresikan dalam nada lagu berjudul Bunda. Meski lagu tersebut belum masuk
“Isi lagu meminta Allah selalu memberi anugerah dan kesehatan kepada ibu saya,” tutur Aldi kepada Surya beberapa waktu lalu.

Menurut Adly, Tidak ada yang beda antara tanggal 22 Desember dan hari-hari lainnya. Hadiah juga tidak harus diberikan saat Hari Ibu saja. “Kapan pun bisa diberikan, terakhir saya mengajak Ibu umroh bersama pada Mei 2008 lalu,” kata cowok kelahiran 14 April 1987 ini.

Ibu juga berperan sebagai penuntun ibadahnya. Kalimat 'jangan lupa salat' selalu diucapkan Lutfiah untuk Adly. Terutama nasihat agar berbuat baik kepada setiap orang jika ingin meraih sukses yang lancar.

Anak-anak Sumber Kebahagiaan

Kesibukan sebagai istri Wakil Wali Kota Surabaya Arif Affandi membuat Tjahjani Retno Wilis memiliki waktu terbatas bagi keempat anaknya. Meski demikian, perempuan berjilbab ini berusaha meluangkan waktu untuk anak-anaknya.

Hari Minggu juga dianggapnya sebagai hari khusus untuk keluarga. Sesekali Tjahjani dan suami bersama anak-anak keluar kota untuk bersantai. Kalau pun tidak bisa, Tjahjani dan suami bergantian menemani anak-anak.

“Agenda kegiatan malam hari saya kurangi kalau tidak penting sekali. Saya ingin berada di rumah, mendampingi anak-anak belajar dan menyiapkan keperluan sekolah untuk esok hari,” ujar Tjahjani, Jumat (19/12).

Konsep Hari Ibu sudah dikenal keempat anaknya dari sekolah, Tjahjani sendiri tidak pernah menerangkan hal itu. Nadia Makhya, 14, Nisa Lilia, 9, Nizar M Affandi, 7, dan Nabil Khan F Affandi, 6, memberi kado sederhana pada Hari Ibu untuk Tjahjani.
“Nabil tuh kan belum bisa menulis, dia minta tolong ayahnya,” ucap Tjahjani. Tulisan berupa ungkapan hati bahwa dirinya menyayangi ibu dan ayah tersebut memang sekadarnya. Tetapi bagi Tjahjani sungguh berharga.

Sementara Nabil menyadur puisi yang ditulis di secarik kertas putih. Atau upload foto di komputer lalu diberi tulisan 'terima kasih atas segalanya'. Beda lagi dengan Nadia dan Nisa. Karena keduanya sudah mengenal program komputer untuk desain, maka mereka membuat sendiri kartu ucapan yang lalu dicetak di selembar kertas.

Semuanya hanya berupa ucapan, bukan barang. Tjahjani bangga memiliki anak seperti mereka, sebab selama ini juga dia tidak pernah mengajarkan kalau memberi sesuatu kepada seseorang harus berupa barang. “Cukup tulisan saja, itu sudah berarti bagi si penerima,” kata Tjahjani. ida

Ibu Sumber Sukses
Sebagai pelukis Nunung Bakhtiar punya cara sendiri untuk memperingati Hari Ibu. “Biasanya saya menggelar pameran lukisan karya pelukis yang notabene ibu-ibu,” ujar perempuan bernama asli Lembah Setyowati itu.

Nunung berpendapat Hari Ibu memang peristiwa penting untuk diperingati. “Tapi lebih penting lagi kalau kita memberdayakan mereka, khususnya kaum ibu dari kalangan bawah,” imbuh seniman yang beberapa kali menggelar pelatihan untuk ibu-ibu rumah tangga dari kalangan marjinal itu.

Tahun ini dia memamerkan lukisan karya anggota kelompok Marigold yang semuanya perempuan dan ibu rumah tangga. “Pameran ini khusus untuk memperingati Hari Ibu,” jelas Nunung saat ditemui di Gedung Rawat Inap Utama (GRIU) Graha Amerta, RSU Dr Soetomo Surabaya, tempat pameran itu digelar hingga 24 Desember mendatang.

Di luar pameran lukisan, Nunung juga menyempatkan diri berkunjung ke panti-panti wreda. “Itu sebagai bentuk apresiasi saya dan teman-teman terhadap jasa kaum ibu. Bagaimanapun ibu adalah sumber sukses. Dialah yang mendoakan kita semua. Bahkan ada juga yang nglakoni tirakat demi kesuksesan anak-anak mereka,” tutur Nunung. kis



1 comments:

MUJAHIDIN Kaliwungu Kendal said...

Lebih dari itu semua bagi Saya Ibu adalah Malaikat... Ia adalah Malaikat Ibu yang mengajarku kasih sayang dan cinta... dia pula yang mengenalkan aku dengan sang Khaliq dan dialah surgaku

Post a Comment




Masukkan Code ini K1-9A5DC6-D
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com